Browse » Home » Menarik,Tumbuhan » Wow, Ada Mawar Hijau di Kebun Raya Bali
KOMPAS.com- Mawar merah sering menjadi lambang asmara. Nah, bagaimana kalau bunga mawar berwarna hijau? Lambang cinta lingkungan mungkin kali ya?
Nah, soal mawar hijau yang mungkin belum banyak diketahui itu kini bisa dijumpai di Kebun Raya Bali, salah satu obyek wisata di kawasan Bedugul, Bali.
Sosok tanamannya sendiri tak jauh berbeda dengan mawar pada umumnya, dengan batang bercabang berduri serta daun menyirip. Uniknya, warna mahkota bunganya seluruhnya hijau. Yang mungkin agak berbeda, ukuran mahkota bunganya lebih kecil daripada mawar pada umumnya.
Mawar hijau adalah salah satu bonus keunikan yang bisa dinikmati pengunjung Kebun Raya Bali. Kenapa bonus? Karena kehadirannya tak terlalu menonjol. Koleksi mawar hijau tersebut bisa ditemui di area koleksi mawar yang tidak jauh dari pintu masuk Kebun Raya Bali.
"Mawar hijau adalah salah satu keunikan Kebun Raya Bali. Bisa dilihat setiap saat karena bunganya mekar tanpa tergantung musim," ujar Dr Bayu Adjie, Kepala Riset Kebun Raya Bali, di sela-sela workshop penulisan artikel lingkungan yang digelar CiFOR, 17-23 Juli 2010.
Ia mengatakan, sejauh ini tanaman tersebut baru dikoleksi Kebun Raya Bali dan Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Koleksi yang ada di Kebun Raya Bali merupakan sumbangan seorang kepala desa di Candikuning, Baturiti, Tabanan, daerah dekat Kebun Raya Bali.
Koleksi pertama masuk tahun 1976. Konon, asal tanaman tersebut dari kolektor tanaman bunga di Malang, namun sampai sekarang belum diketahui apakah tanaman tersebut asli dari sana atau didatangkan dari daerah lain.
"Diperkirakan, mawar hijau hasil silangan dua jenis spesies mawar tapi secara alami," kata Putu Suendra, Koordinator Jasinfo Kebun Raya Bali. Pihaknya saat ini mencoba membudidayakannya dengan teknik stek dan menghasilkan sekitar 100 batang tanaman sejenis.
Karena jumlahnya yang masih sedikit, belum ada rencana menjual bibitnya atau mendistribusikan ke luar Kebun Raya Bali. Namun, ia berjanji jika hasil budidaya sukses akan segera menyabarkannya ke masyarakat sebagai bagian upaya konservasi ex-situ.
Jika itu terjadi, mungkin mawar hijau akan mudah dijumpai di pasar sepeti halnya mawar batik yang kelopak bunganya berbintik-bintik mirip motif batik.
sumber : http://sains.kompas.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar