Dari fisik, empat kaki sapi ini normal, hanya saja satu kaki lain berada di pantat, berhimpitan dengan ekor. Sementara saat kencing, hewan tersebut mengunakan alat kelaminnya secara bersamaan.
Pemilik sapi Imam Widji, mengatakan jika sapi aneh itu diperoleh dari warga Desa Carangrejo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo 8 bulan lalu. Saat sapi dibeli masih berusia 4 bulan. Sedangkan, kaki kelima tidak kelihatan kala itu, sebab hanya berupa daging disamping ekornya.
Seiring dengan pertumbuhannya, kaki kelima itu makin membesar dan tampak jelas bentuknya bergelantung di samping ekornya. Kaki kelimanya, berukuku tiga. Sedangkan sapi yang memiliki kaki normal atau empat biasanya hanya memiliki dua kuku.
Widji, mengaku jika sapi tersebut sebelumnya tak laku dijual ke pasar maupun ke pedagang sapi. Akan tetapi, sejak penjual datang ke rumahnya dia langsung membayar dan membelinya, tanpa pikir panjang. “Dulu saya beli bersama tiga sapi kecil lainnya. Tetapi, sekarang kami baru mengetahui kalau kakinya lima dengan jelas,” terangnya, Sabtu (31/7/2010).
Senada, Mestri, jika sejak mendapatkan sapi tersebut keluarganya mendapat berkah tersendiri. Sebab, selain semua usahanya lancar juga sering mendapatkan rizki yang tak diduga-duga. Karena itu, pemilik enggan menjual sapi aneh tersebut.
“Karena membawa berkah, kami tak akan menjual sapi ini. Sebab, dulu kami membelinya dengan harga mahal Rp 25 juta bersama sapi kecil lainnya. Kami tak akan menjualnya karena takut berkah di keluarga saya hilang,” akunya.
Sementara, Asep (41), pembantu keluarga Imam Widji, mengatakan jika sapi umur 1 tahun itu memang memiliki berbagai keanehan. “Kalau sapi lainnya, kena seng atau kawat berduri berdarah. Tidak sapin ini, padahal, sering menabrak pagar seng dan kawat berduri,” jelasnya.
sumber : http://surabayacybercity.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar